AKU berada dalam jarak lebih 54 kilometer
dari Jakarta malam tadi
Udara di kota ini terlalu angkuh dan beku
Jalan yang ku lewati dengan roda dua bersama dua orang teman
belum cukup terjal untuk mengalihkan pikiranku
Tadinya aku kira semalam akan berakhir biasa
dengan rasa yang sama seperti kemarin:
ada tawa, riang, dan menyenangkan
Tapi aku salah, karena yang terjadi adalah sebaliknya…
Dan sekali lagi aku salah, meski dia mengaku dia yang salah
Lalu kami bersepakat: kami berdua salah!
Aku sepertinya menggampangkan janji tadi malam
Dia pun menganggap dirinya yang lalai memastikan waktu
dan tak merasa punya hak untuk kecewa, apalagi marah
Lututku sudah sangat payah
Gemetar karena dinginnya udara
makin terasa ketika aku mencoba untuk tenang
dan memelankan volume suaraku
menahan agar air mataku tidak tumpah meskipun sia-sia
Berusaha agar kami menjadi baik-baik saja
Aku hanya ingin bilang, maaf
Ingin tahu seberapa kesal dan kecewanya dia
akibat ulahku
Agar tidak lagi aku melakukan hal itu nanti…
Lalu aku mendengar dia juga berucap maaf…
Dan pagi menjadi lebih indah
Terima kasih,
aku belajar dari khilafku tadi malam,
11 November 2011