Menghabiskan Senja Bersama Aristides Katoppo
Turun dari taksi biru, seekor anjing kecil menyambut kami tanpa suara. Hanya wajahnya yang terlihat ramah. Bersama seorang jurnalis muda yang bertugas sebagai videografer, saya celingukan di depan pagar rumah. Anjing berwajah dan bertubuh imut menggoyangkan ekornya. Kami melangkah ke arah samping rumah, diikuti anjing yang belakangan kami tahu bernama Moki. “Karena warnanya Moka. Ada […]
Continue reading →